1. Guru sebagai Katalisator
Sangat penting bagi guru untuk melihat diri mereka sebagai "AGEN SOSIALISASI AKTIF yang mampu merangsang siswa ... motivasi belajar" (Brophy 1987).
Iklim kelas adalah penting. Jika siswa mengalami kelas sebagai tempat yang peduli dan mendukung di mana ada rasa memiliki dan setiap orang dihargai dan dihormati, mereka akan cenderung untuk berpartisipasi lebih penuh dalam proses pembelajaran.
Iklim kelas adalah penting. Jika siswa mengalami kelas sebagai tempat yang peduli dan mendukung di mana ada rasa memiliki dan setiap orang dihargai dan dihormati, mereka akan cenderung untuk berpartisipasi lebih penuh dalam proses pembelajaran.
2. Sifat Tugas
· Idealnya, tugas harus menantang namun dapat dicapai. Siswa melakukan yang terbaik ketika tingkat mereka mendapatkan tugas dengan kesulitan sedikit di atas tingkat kemampuan mereka saat ini. Jika tugas terlalu mudah, mereka akan bosan dan dapat mengkomunikasikan pesan bahwa guru tidak percaya bahwa siswa mampu bekerja lebih baik. Sebaliknya, sebuah tugas yang terlalu sulit dapat dilihat sebagai sesuatu tak terjangkau, dapat merusak efektivitas diri, dan dapat menciptakan kecemasan. Buat tugas dalam tingkat kesulitan menengah. Dan buat juga dengan tujuan jangka pendek sehingga siswa berkesempatan merasakan kesuksesan.
· Keterkaitan apa yang dipelajari dengan dunia nyata juga penting, yaitu membantu siswa untuk melihat bagaimana keterampilan dapat diterapkan di dunia nyata (Lepper). Buat kegiatan belajar yang didasarkan pada topik yang relevan dengan kehidupan siswa Anda. Tugas-tugas yang membuat murid melihat ketidaksesuaian atau perbedaan akan merangsang keingintahuan siswa, secara intrinsik .
· Memberikan pilihan
Siswa dapat meningkat motivasinya ketika mereka merasakan otonomi dalam proses belajar, dan motivasi akan menurun ketika siswa merasa tidak memiliki ‘suara’ dalam kelas. Memberikan siswa Anda pilihan bisa sangat sederhana seperti membiarkan mereka memilih mitra laboratorium atau memilih tugas alternatif, yang dibuat seolah-olah seperti " kontrak pembelajaran" dimana siswa dapat menentukan skala penilaian mereka sendiri, tanggal jatuh tempo dan tugas. Kurvink, 1993 Reeve dan Hyungshim, 2006 (Perkins 2002, GSA Abstrak)
Siswa dapat meningkat motivasinya ketika mereka merasakan otonomi dalam proses belajar, dan motivasi akan menurun ketika siswa merasa tidak memiliki ‘suara’ dalam kelas. Memberikan siswa Anda pilihan bisa sangat sederhana seperti membiarkan mereka memilih mitra laboratorium atau memilih tugas alternatif, yang dibuat seolah-olah seperti " kontrak pembelajaran" dimana siswa dapat menentukan skala penilaian mereka sendiri, tanggal jatuh tempo dan tugas. Kurvink, 1993 Reeve dan Hyungshim, 2006 (Perkins 2002, GSA Abstrak)
· Carilah tokoh yang dapat menjadi model untuk ditiru
Jika siswa dapat mengidentifikasikan diri dengan model peran yang mereka sukai dan kagumi, mungkin lebih cenderung untuk melihat relevansi dalam materi pelajaran. Sebagai contoh, Weins et al (2003) menemukan bahwa siswa perempuan lebih mungkin untuk mengutip pengaruh yang positif dengan guru sebagai faktor untuk menjadi tertarik pada ilmu pengetahuan. Dalam beberapa kasus, Anda dapat menjadi panutan, atau Anda juga bisa memperkenalkan tokoh tertentu yang bisa menjadi panutan.
Jika siswa dapat mengidentifikasikan diri dengan model peran yang mereka sukai dan kagumi, mungkin lebih cenderung untuk melihat relevansi dalam materi pelajaran. Sebagai contoh, Weins et al (2003) menemukan bahwa siswa perempuan lebih mungkin untuk mengutip pengaruh yang positif dengan guru sebagai faktor untuk menjadi tertarik pada ilmu pengetahuan. Dalam beberapa kasus, Anda dapat menjadi panutan, atau Anda juga bisa memperkenalkan tokoh tertentu yang bisa menjadi panutan.
· Gunakan murid lain ( yang setara dengan siswa ) sebagai contoh sukses
Siswa dapat belajar dengan menonton rekan mereka yang berhasil meraih kesuksesan dalam melakukan tugas.
Siswa dapat belajar dengan menonton rekan mereka yang berhasil meraih kesuksesan dalam melakukan tugas.
· Menetapkan rasa memiliki
Orang memiliki kebutuhan yang mendasar untuk merasa terhubung atau terkait dengan orang lain. Dalam lingkungan akademik, penelitian menunjukkan bahwa siswa yang merasa mereka sebagai bagian dari institusi tertentu yang membanggakan akan memiliki motivasi intrinsik dan kepercayaan diri. Menurut siswa, rasa memiliki dipupuk oleh instruktur yang menunjukkan kehangatan dan keterbukaan, mendorong partisipasi siswa, menunjukan antusias, ramah dan bersedia membantu. [Freeman, Anderman dan Jensen, 2007] [Anderman dan Leake, 2005]
Orang memiliki kebutuhan yang mendasar untuk merasa terhubung atau terkait dengan orang lain. Dalam lingkungan akademik, penelitian menunjukkan bahwa siswa yang merasa mereka sebagai bagian dari institusi tertentu yang membanggakan akan memiliki motivasi intrinsik dan kepercayaan diri. Menurut siswa, rasa memiliki dipupuk oleh instruktur yang menunjukkan kehangatan dan keterbukaan, mendorong partisipasi siswa, menunjukan antusias, ramah dan bersedia membantu. [Freeman, Anderman dan Jensen, 2007] [Anderman dan Leake, 2005]
· Mengadopsi gaya mendukung
Gaya mengajar yang memungkinkan untuk mendukung otonomi siswa dapat menumbuhkan minat siswa, kesenangan dalam belajar, keterlibatanan dan peningkatan hasil belajar. Perilaku guru yang mendukung termasuk mendengarkan, memberikan petunjuk dan dorongan, responsif terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa dan menunjukkan empati bagi siswa. Reeve dan Hyungshim, 2006, juga melihat bagaimana kedekatan di kelas dapat menjadi bagian dari gaya mendukung pengajaran.
Gaya mengajar yang memungkinkan untuk mendukung otonomi siswa dapat menumbuhkan minat siswa, kesenangan dalam belajar, keterlibatanan dan peningkatan hasil belajar. Perilaku guru yang mendukung termasuk mendengarkan, memberikan petunjuk dan dorongan, responsif terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa dan menunjukkan empati bagi siswa. Reeve dan Hyungshim, 2006, juga melihat bagaimana kedekatan di kelas dapat menjadi bagian dari gaya mendukung pengajaran.
Melakukan gaya mendukung, seperti :
- Memungkinkan siswa untuk bekerja dengan cara mereka sendiri
- Memungkinkan siswa untuk berbicara
- Menggunakan pernyataan penjelasan tentang mengapa suatu tindakan tertentu mungkin berguna, seperti "Bagaimana kalau kita mencoba kubus, karena itu adalah yang termudah."
- Menggunakan pujian sebagai umpan balik informasi, seperti "Good job" dan "Itu bagus."
Bacaan lainnya :
0 komentar
Post a Comment